RESUME BUKU NASIKUN “SISTEM SOSIAL INDONESIA”
Pada bab pendahuluan ini kita banyak membahas tentang latar belakang penulis yaitu Dr. Nasikun, cerita semasa hidupnya memeng unik, penulis yang duduk di kelas tiga SD saat itu, memang belum berpikir dewasa, dikala itu sedang terjadi pertempuran antara tentara RI dengan pasukan darul islam(DI) yang kebetulan sedang bertahan didesa sebelah tempat tinggal mereka. Penulis dan teman-temanya yang kala itu sedang asik menyaksikan pertempuran itu justru sangat menikmatinya mereka menganggap itu seperti permainan yang biasa mereka mainkan, padahal dalam pertempuran yang dapat merenggut nyawa merekapun masih dianggap sebagai permainan. Salah satu dari teman penulis gugur akibat dari pertempuran itu, mengapa dia gugur?. Tentara RI memeinta tolong kepada bocah malang tersebut untuk memberitahu dimana keberadaan pasuakan darul islam tersebut, ditengah pertempuran tersebut dia gugur. Kisah itu menjadi buah bibir masyarakat setempat dan teman-teman penulis di sekolahnya.
Lambat laun cerita tentang pertempuran yang membawah kematian seorang bocah tersebut menjadi hilang ditelah jaman, seolah waktu menghapusnya fenomena yang telah terjadi, itu menjadi pengalaman tersendiri dalam diri seorang Nasikun kecil yang kalah itu mengaanggap peristiwa itu sangat mengerikan dalam ingatannnya. Waktu pun semakin berlalu seorang Nasikun kecil tumbuh menjadi dewasa pertumbuhan itupun juga disertai dengan pertumbuhan cara berpikirnya dengan di imbangi pula dengan pengetahuan yang luas. Dalam benak hatinya, penulis mulai tertarik untuk mempelajari peristiwa-pristiwa konflik yang terjadi di Indonesia dengan pengalaman hidupnya dimasa kecil penulis semakin ingin tahu bagaimana peristiwa-peristiwa itu terjadi dan apa yang menyebabkan peristiwa itu terjadi. Penulis mulai mengerti dan mencari peristiwa konflik yang terjadi di Indonesia seperti pemberontakan PKI pada tahun 1948, pemberontakan DI/TII, pemberontakan PRRI-Permesta dan gerakan 30 September 1965 yang hampir memusnahkan persatuan bangsa Indonesia. Masih banyak konflik lokal yang belum terhitung yang dapat memeicu tejadinya konflik besar yang menggangu kestabilan Negara Indonesia. Semboyan bangsa Indonesia yang sering kita baca mungkin kurang dapat dimengerti dan dipahami apa makna yang terkandung didalamnya oleh masyarakat Indonesia kebanyakan, banyak pertikaian yang terjadi karena kekeuatan kepentingan golongan yang tidak lain basicnya adalah kepentingan politik dan sosoial. Bhinneka Tunggal Ika masih menjadi cita-cita bangsa Indonesia dimasa mendatang. Masalah konflik dan integrasi yang cukup menjadi polemik publik pada saat itu menjadi perhatian khusus pemerintahan Indonesia, masyarakat sanggat mengharapkan persatuan tapi disisi lain banyak konflik yang terjadi.
Lambat laun cerita tentang pertempuran yang membawah kematian seorang bocah tersebut menjadi hilang ditelah jaman, seolah waktu menghapusnya fenomena yang telah terjadi, itu menjadi pengalaman tersendiri dalam diri seorang Nasikun kecil yang kalah itu mengaanggap peristiwa itu sangat mengerikan dalam ingatannnya. Waktu pun semakin berlalu seorang Nasikun kecil tumbuh menjadi dewasa pertumbuhan itupun juga disertai dengan pertumbuhan cara berpikirnya dengan di imbangi pula dengan pengetahuan yang luas. Dalam benak hatinya, penulis mulai tertarik untuk mempelajari peristiwa-pristiwa konflik yang terjadi di Indonesia dengan pengalaman hidupnya dimasa kecil penulis semakin ingin tahu bagaimana peristiwa-peristiwa itu terjadi dan apa yang menyebabkan peristiwa itu terjadi. Penulis mulai mengerti dan mencari peristiwa konflik yang terjadi di Indonesia seperti pemberontakan PKI pada tahun 1948, pemberontakan DI/TII, pemberontakan PRRI-Permesta dan gerakan 30 September 1965 yang hampir memusnahkan persatuan bangsa Indonesia. Masih banyak konflik lokal yang belum terhitung yang dapat memeicu tejadinya konflik besar yang menggangu kestabilan Negara Indonesia. Semboyan bangsa Indonesia yang sering kita baca mungkin kurang dapat dimengerti dan dipahami apa makna yang terkandung didalamnya oleh masyarakat Indonesia kebanyakan, banyak pertikaian yang terjadi karena kekeuatan kepentingan golongan yang tidak lain basicnya adalah kepentingan politik dan sosoial. Bhinneka Tunggal Ika masih menjadi cita-cita bangsa Indonesia dimasa mendatang. Masalah konflik dan integrasi yang cukup menjadi polemik publik pada saat itu menjadi perhatian khusus pemerintahan Indonesia, masyarakat sanggat mengharapkan persatuan tapi disisi lain banyak konflik yang terjadi.
Baca Selengkapnya... Silahkan Download
0 Comments