SISTEM ADMINISTRASI DESA DI DESA KARANGKUTEN KEC. GONDANG MOJOKERTO JATIM
1.1 Latar Belakang
Praktek Luar Kelas (PLK) adalah adalah suatu bentuk kerja sama yang nyata untuk menerapkan secara langsung teori-teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan. Melalui PLK ini mahasiswa dapat mengenal dunia kerja yang kelak akan dihadapi secara langsung, selain itu mereka juga akan mendapatkan ilmu yang mungkin belum pernah diperoleh di bangku kuliah sehingga akan menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan mahasiswa.
Ada beberapa sebab mengapa PLK diberikan antara lain adalah agar mahasiswa dapat mengenal dunia administrasi desa, tuntutan dari masyarakat yaitu adanya tenaga ahli yang berkualitas baik. Kurangnya praktek mahasiswa saat melakukan study formal di kampus, sangat mempengaruhi karier mahasiswa kelak ketika sudah menyelesaikan studinya karena kurang mampu beradaptasi pada pekerjaan yang ada dimasyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut lulusan sarjana untuk lebih tanggap terhadap lingkungan dengan melaksanakan PLK ini, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh untuk bekal nantinya ketika terjun di masyarakat.
Sistem pemerintahan di Indonesia sangat rumit sehingga membingungkan masyarakat. Tak jarang masyarakat tidak patuh pada sistem pemerintahan yang ada, banyak program-program pemerintahan yang diberikan pada masyarakat sebagai contoh : PKH (Program Keluarga Harapan) dan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Program PKH dari pemerintah ini diberikan kepada masyarakat yang dikategorikan sebagai masyarakat yang tidak mampu dan program ini cukup membantu masyarakat. Tepatnya pada siswa-siswa mulai dari TK hingga SMP, di Karang Kuten hingga 84 KK yang mendapat program tersebut. Sedangkan Jamkesmas diberikan pada masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.
Praktek Luar Kelas Sistem Administrasi Negara di Desa Karangkuten, Kabupaten Mojokerto-JATIM PKH diberikan 3 bulan sekali melalui aparatur-aparatur pemerintah sebesar Rp 200.000,00/anak. Sedangkan dalam program Jamkesmas, di khususkan kepada masyarakat yang kurang mampu, mereka mendapat pengobatan secara gratis di Poldes (Poliklinik Desa) kalu tidak dapat dirujuk ke Puskesmas Kecamatan Gondang. PKH dan Jamkesmas diberikan oleh aparatur desa. Pembagian PKH dan Jamkesmas sering memunculkan permasalahan. Banyak masyarakat yang pro dan kontra tentang kedua Program Pemerintah tersebut. Permasalahan ini banyak diakibatkan dalam hal sosialisasi baik dalam lingkup Pemerintah desa maupun Tingkat Kecamatan yang akhirnya berdampak kepada ketidak efektifan kepada sasaran yang ingin di capai. Banyak masyarakat yang menyalahgunakan bantuan-bantuan tersebut. Tapi tak jarang juga faktor yang mendominasi hal tersebut adalah aparatur desa yang mempersulit pembagian PKH dan Jamkesmas. Dari contoh diatas menunjukkan bahwa sistem administrasi di desa masih jauh dari memuaskan. Oleh karena itu dengan diadakannya PLK diharapkan dapat membantu aparat desa jika mereka mengalami kesulitan.
Praktek Luar Kelas (PLK) adalah adalah suatu bentuk kerja sama yang nyata untuk menerapkan secara langsung teori-teori yang telah diperoleh di bangku perkuliahan. Melalui PLK ini mahasiswa dapat mengenal dunia kerja yang kelak akan dihadapi secara langsung, selain itu mereka juga akan mendapatkan ilmu yang mungkin belum pernah diperoleh di bangku kuliah sehingga akan menambah ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan mahasiswa.
Ada beberapa sebab mengapa PLK diberikan antara lain adalah agar mahasiswa dapat mengenal dunia administrasi desa, tuntutan dari masyarakat yaitu adanya tenaga ahli yang berkualitas baik. Kurangnya praktek mahasiswa saat melakukan study formal di kampus, sangat mempengaruhi karier mahasiswa kelak ketika sudah menyelesaikan studinya karena kurang mampu beradaptasi pada pekerjaan yang ada dimasyarakat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, menuntut lulusan sarjana untuk lebih tanggap terhadap lingkungan dengan melaksanakan PLK ini, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh untuk bekal nantinya ketika terjun di masyarakat.
Sistem pemerintahan di Indonesia sangat rumit sehingga membingungkan masyarakat. Tak jarang masyarakat tidak patuh pada sistem pemerintahan yang ada, banyak program-program pemerintahan yang diberikan pada masyarakat sebagai contoh : PKH (Program Keluarga Harapan) dan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Program PKH dari pemerintah ini diberikan kepada masyarakat yang dikategorikan sebagai masyarakat yang tidak mampu dan program ini cukup membantu masyarakat. Tepatnya pada siswa-siswa mulai dari TK hingga SMP, di Karang Kuten hingga 84 KK yang mendapat program tersebut. Sedangkan Jamkesmas diberikan pada masyarakat yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya.
Praktek Luar Kelas Sistem Administrasi Negara di Desa Karangkuten, Kabupaten Mojokerto-JATIM PKH diberikan 3 bulan sekali melalui aparatur-aparatur pemerintah sebesar Rp 200.000,00/anak. Sedangkan dalam program Jamkesmas, di khususkan kepada masyarakat yang kurang mampu, mereka mendapat pengobatan secara gratis di Poldes (Poliklinik Desa) kalu tidak dapat dirujuk ke Puskesmas Kecamatan Gondang. PKH dan Jamkesmas diberikan oleh aparatur desa. Pembagian PKH dan Jamkesmas sering memunculkan permasalahan. Banyak masyarakat yang pro dan kontra tentang kedua Program Pemerintah tersebut. Permasalahan ini banyak diakibatkan dalam hal sosialisasi baik dalam lingkup Pemerintah desa maupun Tingkat Kecamatan yang akhirnya berdampak kepada ketidak efektifan kepada sasaran yang ingin di capai. Banyak masyarakat yang menyalahgunakan bantuan-bantuan tersebut. Tapi tak jarang juga faktor yang mendominasi hal tersebut adalah aparatur desa yang mempersulit pembagian PKH dan Jamkesmas. Dari contoh diatas menunjukkan bahwa sistem administrasi di desa masih jauh dari memuaskan. Oleh karena itu dengan diadakannya PLK diharapkan dapat membantu aparat desa jika mereka mengalami kesulitan.
Baca Selengkapnya... Silahkan Download
0 Comments