Membangun Kembali Manajemen Publik Tanggung Jawab Baru Bagi Publik Dan Sebuah Studi Kasus Pemerintah Daerah
Oleh : Rizki Al Kharim
Reviwer : Suci Ramadani
Membangun
Kembali Manajemen Publik
Tanggung
Jawab Baru Bagi Publik Dan Sebuah Studi Kasus Pemerintah Daerah
By: Paul Corrigan & Paul Joyce
Bagian utama topik ini adalah menerangkan
tentang cara yang paling ampuh merekonstruksi manajemen publik adalah melalui
keterlibatan langsung pengguna dalam proses pemberian layanan.
·
Pengalaman mengarahkan krisis inovasi
Krisis
ini tercermin dari keseluruhan pengalaman dari mereka yang bekerja dalam suatu
industri dalam jangka panjang menurun dan mengambil beberapa bentuk dengan
emosi dan keprihatinan. Antara lain,sbb:
1. Perasaan ketidakberdayaan atau ketidakmampuan
pada pekerjaan yang dialihkan pada kita atau orang lain.
2. Manajer menyadari bahwa industri mereka
berada dalam pergolakan sekarat
3. Manajer merasa bahwa kurangnya dukungan
publik, memisahkan mereka dari basis pelanggan mereka
4. Bahwa semua pelajaran terbaik dari sektor
yang tidak mati, yaitu sektor swasta.
Jadi,
krisis bagi sebagian besar manajer sektor publik di Inggris adalah endemik.
Krisis juga telah mengambil bentuk ideologis
hingga menghasilkan perspektif teoritis. Bahwa krisis dapat dipecahkan dengan
cara membawa peran serta langsung masyarakat dalam pelayanan sektor publik dan
membangun sebuah teori yang mencerminkan praktek. Yaitu dengan mengembangkan system
Demokrasi Sosial. Demokrasi sosial
mampu menghubungkan antara masyarakat sipil dan Negara.
Selama ini publik dipengaruhi oleh para
politisi yang bersaing untuk memperoleh dukungan dalam setiap pemilihan. Proses
politik ini sama sekali tanpa keterlibatan manajer. Oleh karena itu, pada saat
pemilihan, pelayanan publik ditempatkan pada kebijakan kunci dalam struktur
administrasi. Manajer ditempatkan pada penampilan kontrol yang bersifat
sementara. Ini sama sekali bukan solusi yang benar dalam krisis sektor public.
Berikut ini terdapat beberapa solusi yang dimungkinkan untuk mengatasi krisis
tersebut.
A. Membawa kembali masyarakat-menciptakan peran
warga Negara
Pusat
dan pemerintah daerah dapat dipahami sebagai sebuah organisasi di bawah kendali
langsung wakil terpilih dari publik, dengan mandat untuk memberikan pelayanan
(dan mengambil inisiatif lain) yang diperlukan oleh masyarakat di wilayah
geografis yang ditetapkan. Tapia pa yang terjadi jika para wakil terpilih dari
masyarakat itu “berpaling” dan melupakan janji-janjinya?
Maka
dari itu peran masukan dari masyarakat sangat bermanfaat, khususnya dalam
pengambilan keputusan. Dari sana
terjadi interaksi antara warga dan manajer untuk melengkapi kebijakan dalam
kerangka kebijakan yang diberikan oleh para wakil terpilih. Dalam interaksi
tersebut kemungkinan terjadinya konflik tetap ada, misalnya jika para wakil
terpilih telah menjadi pendukung murni birokrasi. Hal itu dapat menimbulkan
defisit demokrasi, hingga terjadi aksi demo/unjuk rasa hingga kerusuhan.
B. Membawa/menempatkan (kebutuhan) publik dalam
interaksi antara pemerintah dan masyarakat.
Seorang
pejabat/ manajer harus memulai (pekerjaan) dengan membedakan antara proses
politik dengan pengambilan keputusan.
Pengambilan
keputusan berasal dari sesuatu yang terorganisasi
(proses) dalam contoh/ bentuk yang dinamis (adanya feedback). Manajer dituntut
mampu berinteraksi dengan masyarakat, diskusi publik sangat berguna untuk
manajemen publik yang berdasarkan aspirasi atau pembangunan sosial.
Jadi,
dapat diambil kesimpulan bahwa, para manajer lebih baik melakukan interaksi
dengan masyarakat sipil di seluruh perumusan kebijakan karena mereka mengerti,
dan bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijakan manajemen.
C. Jalan ke depan – manajemen interaksi untuk
menjamin kelangsungan kebutuhan, prioritas politik dan operasi jasa
Manajer
publik memiliki peran interaktif kritis untuk bermain. Berbeda dengan
pendekatan solusi sebelumnya. Pada pembahasan ini berfokus pada proses
pelayanan dan pengguna layanan publik. Peningkatan manajemen publik tidak
beristirahat. Mereka harus selalu melakukan inovasi dan tidak imitasi. Misalnya
dalam menghadapi situasi politik. Peran manajemen harus mengatur interaksi
dengan para politisi dan anggota dewan agar tidak terjebak dalam strategi politik
yang berakibat pada birokrasi penolakan terhadap perubahan. Interaksi tersebut
disebut dengan “manajemen politik”. Manajer terlibat dalam interaksi dengan
masyarakat, bukan hanya mengelola layanan, namun juga mengelola hubungan
langsung dengan publik.
·
Wawasan tentang persyaratan suatu konsep
manajemen publik
1) Bekerja melintasi batas-batas antara
organisasi-organisasi
Para
manajer publik dituntut harus semakin mengembangkan keterampilan jaringan yang
memungkinkan mereka untuk bekerja melintasi batas-batas organisasi. Hal ini
membawa dampak besar bagi pemerintah daerah maupun manajer tersebut untuk
memasrkan produknya ataupun daerahnya.
2) Mengelola hubungan antara Negara dan
masyarakat sipil
Masa
depan manajemen publik terletak pada interaksi antara publik dan manajer
publik, khususnya layanan di garis depan manajer, yang berbasis di seluruh
antarmuka pengguna pada batas antara pemerintah dan masyarakat. Sebab para
konsumen memiliki orientasi pelanggan, yang mempengaruhi kebijakan perusahaan
dalam memasarkan produknya. Semakin baik hubungan antara masyarakat dan
pemerintah, maka akan menguntungkan bagi manajer publik untuk lebih
mengembangkan usahanya.
Ø Gerakan
Kualitas – Manajemen Politik yang didasarkan pada titik pelayanan
Pada
manajemen politik diatas telah dijelaskan bahwa para manajer harus membina
hubungan baik dengan dewan terpilih agar system manajemem yang telah disepakati
berjalan lancar.
Para
wakil terpilih, setelah mengalami krisis tajam dan hubungan pemerintah daerah
kepada masyarakat, berusaha membentuk kembali hubungan tersebut. Gerakan
kualitas yang dilakukan yaitu antaranya dengan melalui jaringan eksternal yang
prioritas, paralatan, pelatihan, sumber daya , dll. yang tersebar.
Gerakan
kualitas sarana untuk manajer dan karyawan itu, dengan membuat perbedaan untuk
kualitas layanan, mereka dapat membuat potensi jangka panjang masa depan bagi
pemerintah daerah. Hal ini disebut dengan layanan responsif.
Dalam
survey th 1995 tentang inisiatif gerakan kualitas di berbagai daerah,
menunjukkan bahwa pemerintah daerah, seperti yang ditunjukkan oleh gerakan
kualitas, memiliki kapasitas, belajar dari pengalaman sendiri, untuk membuat
kembali hubungannya dengan masyarakat sipil nasional maupun lokal.
Selain
itu survey ini juga menunjukkan keanekaragaman bentuk-bentuk inisiatif
kualitas. Hal ini memunculkan kesimpulan bahwa gerakan kualitas daerah
masing-masing dibuat secara khusus sehingga memiliki ciri khas dan perbedaan
masing-masing.
Ø Arsitektur Perusahaan Untuk Gerakan
Kualitas
Manajer
lini depan, bertindak sebagai juara kualitas, akan membentuk sebuah komunitas
internal, berbagi kesetiaan pada visi berkualitas tinggi, tetapi juga kepada
pimpinan pengguna jasa.
Titik
penting dalam arsitektur perusahaan yaitu :
1) Mempertimbangkan sumber-sumber energy yang belum
digunakan, untuk kemudian diolah dan membentuk hubungan energi baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan
perusahaan. Sebelum terjadi penurunan kualitas, yang mungkin bisa menimbulkan
kegelisahan ataupun keluhan dari para pelanggan.
2) Mengintrospeksi kembali keseluruhan proses
dan membangun kembali arsitektur. Bagian ini memerlukan waktu yang lama, namun
mampu digunakan dalam jangka panjang. Misalnya, menginstropeksi kembali
tanggung jawab dan kinerja pemimpin maupun karyawan, membangun kembali visi misi,
hingga eksploitasi kekuatan saingan provider.
Ø Kesimpulan
: Menciptakan Masyarakat untuk Menciptakan Manajemen Publik
Dalam
menciptakan masyarakat kita mengutamakan pentingnya “interaksi” tidak
semata-mata perwakilan. Hal ini disebabkan perbaikan pelayanan publik harus
dilakukan secara bertahap dan eksperimental. Interaksi berfungsi sebagai
masukan untuk memperbaiki dan menjalani layanan.
Di bawah demokrasi social, pelayanan publik
manajer dan professional bereksperimen dengan hubungan sosial dan masala-masalah
sosial. Manajer publik harus menempatkan “masyarakat lokal” dalam rangka
perbaikan jangka panjang dan memusyawarahkan masalah-msalah tertentu.
*********
0 Comments